Wednesday, February 14, 2007

Berita Lingkungan Beri Penyadaran Masyarakat

Akibat gencarnya pemberitaan media massa mengenai isu lingkungan dan pembalakan liar, telah memberikan penyadaran kepada masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan. Hal tersebut diungkapkan Aktivis Forest Law Enforcement, Governance and Trade (FLEGT) untuk Komunikasi dan Media, Purnomo Nurwihadi Wiwoho.


"Selama ini media massa baik cetak maupun elektronik banyak memberitakan isu lingkungan. Sehingga alat kontrol dan arus informasi kepada masyarakat dan pengembil kebijakan sudah berjalan," katanya di Pontianak, Rabu (14/2) sebagaimana yang dilansir Kantor Berita Antara.

Menurutnya, jurnalis harus lebih cermat dalam mengemas pemberitaan mengenai isu lingkungan yang selama ini masih dipandang sebagai suatu hal yang biasa oleh kalangan masyarakat maupun pejabat pemerintah. Dengan adanya pulikasi media, isu lingkungan dan kegiatan perusakan hutan akibat pembalakan liar mempunyai nilai yang tinggi sehingga berdampak bagi peningkatan kesadaran masyarakat.

Untuk memuat berita mengenai isu lingkungan agar mempunyai arti lebih bagi masyarakat maka para jurnalis jangan hanya mencari informasi melalui wawancara dengan pejabat yang terkait mengenai lingkungan. "Tetapi seorang jurnalis juga harus terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data agar bisa berimbang dan fakta-fakta di lapangan bisa terangkat," kata Purnomo, saat diskusi evaluasi tur Jurnalis keTaman Nasional Betung Karihun, Kabupaten Kapuas Hulu 15-21 Desember 2006.

Adapun tujuan Journalist Touring FLEGT, untuk mengindentifikasi informasi dasar dan melihat secara langsung keadaan barang bukti 33 ribu meter kubik kayu gelondongan hasil operasi Tim Wanalaga (Penertiban IL) tahun 2004 lalu yang sedianya dilakukan pelelangan oleh Kejaksaan Negeri Putussibau.

Dengan seringnya pemberitaan mengenai isu lingkungan dan pembalakan liar melalui media massa, maka program penyadaran publik berjalan efektif dan sangat penting, agar masyarakat dapat mengetahui persoalan yang hangat saat ini.

Selain itu, Purnomo menambahkan, seringnya media memuat kedua isu tersebut, maka kedepannya kasus pembalakan liar dan perusakan lingkungan oleh masyarakat maupun oleh pelaku atau cukong kayu bisa ditekan seminimal mungkin. "Akan sangat bagus lagi jika hal itu tidak terulang lagi," imbuhnya.

Akibat dari pembalakan liar di beberapa kawasan hutan Kalbar telah banyak memberikan dampak negatif, seperti seringnya daerah dataran rendah terkena banjir maupun longsor apabila diguyur hujan akibat hutan yang telah gundul karena ditebangi.(Wan )

No comments: