Wednesday, February 14, 2007

Tiga Negara Serumpun, Deklarasikan Perlindungan Kawasan Hutan Jantung Borneo


Komitmen kebersamaan tiga negara serumpun malayu untuk melakukan upaya pelestarian lingkungan hidup kini dimulai ditandai dengan penandatangan Deklarasi bersejarah untuk melindungi dan mengelola secara berkelanjutan wilayah yang disebut "Heart of Borneo" atau Jantung Kalimantan.


Penandatangan deklarasi bersejarah itu dilakukan oleh pemerintah tiga negara pemilik pulau Borneo: Brunei Darussalam, Indonesia dan Malaysia. Tanggal 12 Februari 2007 dipilih menjadi moment bersejarah dalam melindungi kawasan hutan pulau yang pernah dinobatkan sebagai paru-paru dunia itu.

Deklarasi tiga-negara tersebut akan mengkonservasi dan mengelola secara berkelanjutan salah satu dari pusat keragaman hayati paling penting di dunia, yaitu mencakup sekitar 220,000 km2 perhutan - atau sekitar sepertiga dari luas pulau Borneo.

"Penandatanganan ini adalah sebuah peristiwa bersejarah yang menandai kerjasama baru antara tiga negera. Deklarasi ini akan menempatkan Jantung Kalimantan pada panggung dunia, yaitu sebagai satu dari kawasan hutan penting yang sangat luas yang tersisa di dunia", tutur MS Kaban, Menteri Kehutanan Republik Indonesia.

Deklarasi tersebut, yang ditandatangani oleh para Menteri dari tiga Negara anggota ASEAN tersebut disela-sela rangkaian acara pertemuan Country Led Initiative di Bali, merupakan suatu langkah baru bagi hutan tropis Borneo yang selama ini terancam oleh pemanfaatan tidak lestari, kebakaran hutan, dan perambahan hutan untuk perkebunan.

Pulau ini adalah tempat tinggal 13 spesies primata, lebih dari 350 spesies burung, 150 reptil dan amfibi, serta sekitar 15.000 spesies tumbuhan dan hingga kini berbagai penemuan baru terus terjadi. Setidaknya pada tahun 2006 lalu saja ditemukan lebih dari 50 spesies baru.

"Penandatanganan ini lebih dari sekedar acara simbolis karena merupakan perwujudan dari komitmen tiga Negara untuk melindungi dan mengelola kawasan Jantung Borneo secara berkelanjutan, " kata Dato Seri Azmi bin Khalid, Menteri Sumberdaya Alam dan Lingkungan Malaysia. "Kerjasama ini bisa dijadikan model untuk konservasi keanekaragaman hayati".

"Sejak awal kita mulai mendiskusikan kerjasama visi Heart of Borneo, sudah terlihat jelas bahwa negara-negara lain diluar sana juga bersemangat terhadap apa yang kita kerjakan dan siap memberikan dukungan," ujar Pehin Dr Awang Haji Ahmad bin Haji Jumat, Menteri Perindustrian dan Sumberdaya Primer Brunei Darussalam.

Deklarasi tersebut juga mendapatkan dukungan dari sejumlah LSM Lingkungan Hidup salah satunya adalah Worldwide Fund for Nature (WWF)."Generasi mendatang akan melihat kembali capaian ini dan mengagumi kepemimpinan serta kemauan yang ditunjukkan oleh ketiga pemerintah hari ini untuk melindungi Heart of Borneo", kata Dr. Mubariq Ahmad, Direktur Eksekutif WWF-Indonesia dalam release persnya yang disebar dimilis wartawan lingkungan.

"Visi bersama yang akan mempromosikan pembangunan berkelanjutan, kami harapkan menjadi inspirasi bagi semua pemangku kepentingan" tambahnya.

WWF telah mendukung keinginan bersama ketiga Negara ini untuk mendeklarasikan Kawasan Jantung Borneo sejak diumumkan di Brazil bulan Maret 2006 pada Konvensi Keanekaragaman Hayati. "WWF tetap siap membantu ketiga pemerintah dalam merealisasikan komitmen yang dicetuskan oleh para menteri ketiga Negara pada hari ini",ujar Mubariq. (Marwan)

No comments: